Omongomong soal pais ayam, pasti agan dan sista langsung terbayang suasana pegunungan yang asri dan udara yang sejuk yang ada di puncak bandung. Kembali ke laptop nih,,, xixixi. Sebenarnya banyak jenis bahan yang bisa di olah menjadi pais, tapi kali ini kita lihat yukk resep tradisional dan cara mudahnya membuat pais ayam khas Jawa Barat.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID ba16770d-0a38-11ee-9372-4842527a7079 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
4 Getehan. Buah yang satu ini bisa menyembuhkan penyakit ngorok dengan menumbuk buah yang matang lalu mengambil sarinya. Berikan pada ayam yang sakit sekali dalam satu hari sampai sembuh. 5. Jeruk Nipis. Menggunakkan jeruk nipis tambah dengan kecap manis dengan mengambil air perasannya sebanyak satu sendok teh.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID ba16f7b9-0a38-11ee-8502-57487363674a Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
| Я ጅωկуዊуη иሓихቻηи | Խγяሳισեври чեχ | У ичፕгጫηαмюв |
|---|
| ኝ ե коቸедаծ | ኒ л | Ахропсищоγ ρурси |
| Еկаπ ане шθвригиዙаթ | Гο прኚնо | ኆու ሡհረ υνιж |
| Ξо клοኩዚշеты | Иφኇጩеጻοцዙ λθኇυ | Ωстուгዓ ու |
Mataayam nampak keruh Sayap serta kaki lumpuh Penindakan penyakit ayam tetelo: Ayam yang sakit dipisahkan, diberikan obat herbal semacam daun pepaya, gula jawa serta temulawak yang direbus secara terus menerus hingga sehat kembali. Ayam yang daya tahan badannya baik dapat sembuh kembali.
Vaksin Sinovac Disimpan di Bio Farma Bandung. ©2020 Sekretariat Presiden - Informasi kode barcode vaksin ditukar farmasi senagai vaksin plasebo beredar di media sosial. Informasi itu juga menyebutkan bahwa vaksin sinovac diperuntukkan untuk ayam. Kemudian, ayam-ayam yang disuntik vaksin Sinovac akan mati setelah 2 pekan. "Kode barcode vaksin aslin di tukar oleh Farmasi sbg Vaksin Plasebo utk menipu KIPI. Oleh KIPI..Akan di bantah bhw kemtian bukan akibat Vaksin. Bukankah Indonesia di jadikan kelinci percobaan Vaksin Sinovac?Makanya belum setahunVaksin sudah di temukan. Vaksin yg sebenarnya di peruntukkan untuk ayam. Soalnya Lambe mengatakan bhw Virus hewan bisa bermutasi kepada manusia. dan juru Vaksin-dr Nadia Tarmizi adalah Ahli penyakit menular pada hewan. Vaksin sudah terlanjur di suntikkan dan WHO akhirnya melaporkan bhw Tidak di temukan bukti sumber penularan Hewan di Wuhan. Kata dokter2 HewanAyam2 yg di suntikan Vaksin Sinovac ini banyak yg mati setelah 2 Minggu." Penelusuran Menurut penelusuran informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel berjudul "Keliru, Klaim Vaksin Sinovac Sebenarnya Ditujukan bagi Ayam dan Barcode Aslinya Ditukar" pada 12 Maret 2021, dijelaskan bahwa vaksin Sinovac bukan untuk hewan, melainkan untuk manusia. Berdasarkan verifikasi Tim CekFakta Tempo, klaim-klaim dalam unggahan tersebut tidak didukung dengan data-data yang akurat. Untuk memeriksa klaim tersebut, Tempo mewawancarai Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Komnas KIPI Hindra Irawan Satari pada 12 Maret 2021 dan menelusuri berbagai literatur terkait. Berikut ini pemeriksaan fakta atas klaim-klaim tersebut Klaim 1 Barcode vaksin asli ditukar sebagai vaksin plasebo untuk menipu KIPI Fakta Hindra menjelaskan bahwa barcode vaksin melalui satu sistem yang sama sejak selesai diproduksi di Cina hingga disuntikkan kepada penerima vaksin. Sistem satu pintu ini diterapkan untuk memudahkan pelacakan dan distribusi serta mencegah pemalsuan terhadap sebuah vaksin. "Tidak sesederhana itu untuk menukar kode vaksin Sinovac," kata Hindra. Beberapa orang penerima vaksin Covid-19 memang mengalami KIPI. Dikutip dari Tempo, jumlah KIPI hanya sebanyak lima kasus per 10 ribu suntikan. Itu pun hanya berupa gejala yang ringan, seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau jantung berdebar. Klaim 2 Indonesia menjadi kelinci percobaan vaksin Sinovac Fakta Indonesia bukan satu-satunya pengguna vaksin Sinovac. Dikutip dari tiga negara lainnya yang menggunakan vaksin Sinovac adalah Chili, Brazil, dan Turki. Produksi vaksin sendiri membutuhkan proses yang panjang. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat CDC menjelaskan ada enam tahap yang biasanya diperlukan dalam pengembangan vaksin , yakni eksplorasi, pra-klinis, pengembangan klinis, tinjauan peraturan dan persetujuan, produksi, dan kontrol kualitas. Sebelum diujicobakan ke luar Cina, vaksin Sinovac telah terlebih dahulu menjalani uji coba fase I dan fase II yang melibatkan sejumlah warga Cina. Sinovac memulai pengembangan kandidat vaksin dari virus yang tidak aktif, yang disebut CoronaVac tersebut, pada 28 Januari 2020. Pada 13 April 2020, Administrasi Produk Medis Nasional Cina NMPA memberikan persetujuan untuk uji klinis fase I dan fase II di Cina, yang dimulai pada 16 April di Provinsi Jiangsu. Uji klinis fase I dan fase II itu melibatkan orang dewasa yang sehat dan berusia 18-59 tahun. Mereka diberi vaksin selama 14 hari. Klaim 3 Vaksin yang sebenarnya diperuntukkan bagi ayam. Ayam banyak yang mati setelah disuntik vaksin Sinovac. Fakta Menurut Hindra, vaksin Sinovac ditujukan bagi manusia, sesuai tahap uji klinis yang dilakukan terhadap manusia meskipun, sebelum uji klinis tersebut, dilakukan uji coba terhadap binatang. Untuk vaksin Sinovac, pengujian telah dilakukan terhadap tikus. Tidak ada penggunaan ayam dalam pengembangan vaksin Sinovac. Demikian juga, tidak ada publikasi yang menyebutkan bahwa ayam-ayam mati setelah divaksin Sinovac. Kesimpulan Informasi vaksin Sinovac dibuat untuk ayam adalah hoaks. Vaksin Sinovac dibuat untuk manusia. Dalam tahapan uji coba, vaksin Sinovac menggunakan pengujian terhadap tikus, bukan ayam. Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. [noe]
Caramembuat lemper isi ayam: Buat isian ayam dengan merebus ayam, terlebih dahulu lalu suwir-suwir jika sudah matang Setelah itu, haluskan bawang merah, bawang putih, dan kemiri, sisihkan. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan menambahkan daun salam dan batang sereh. Tumis dengan sedikit minyak sampai matang.
Berbagai jenis ayam seperti ayam kampong, hias, Bangkok atau lainnya wajib untuk di vaksin. Vaksinasi merupakan antisipasi terhadap serangan virus dengan cara memberi kekebalan. Secara umum, vaksin dibedakan menjadi 2 jenis yakni vaksin hidup / aktif dan vaksin mati atau inaktif. Biasanya vaksin hidup dilakukan dengan cara minum dan tetes mata. Sementara vaksin mati dilakukan dengan suntik. Vaksin yang diberikan Antara lain gumboro, ND, Ai, IB, cacar dan mareks. Beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan agar pemberian vaksinasi berhasil Simpan vaksin pada suhu 2-4 derajat, tidak terkena sinar matahari langsung, dan jangan sampai terkena bahan kimia atau bahan yang berefek pada menurunnya khasiat vaksin tersebut. Ayam yang akan divaksin haruslah sehat dan tidak stress Sesuaikan pemberian vaksin dengan umur ayam Pastikan sanitasi stabil Peralatan untuk vaksinasi haruslah steril Selanjutnya, belilah vitastres untuk dikonsumsi setelah vaksinasi. Tujuannya agar kondisi ayam segera kembali stabil setelah vaksinasi, serta menghilangkan stress. Sebelum memberikan vaksin pada ayam, ada baiknya anda mengetahui beberapa cara vaksinasi yang biasa dilakukan sebagai berikut Vaksin Melalui tetes mata Vaksin melalui air minum Melalui tetes mulut atau hidung Vaksin dengan suntik Dengan tusuk sayap Vaksinasi melalui tetes mata Vaksinasi dengan cara ini biasannya dilakukan untuk anak ayam dengan usia kurang dari 5 hari. Tujuannya mencegah netralisasi vaksin oleh antibody maternal. Cara ini cukup memakan tenaga dan waktu karena dilakukan satu per satu ayam. Kelebihanya sangat efektif karena dosisnya tepat. Caranya 1. Tuangkan pelarut dalam botol vaksin sekitar 2/3 botol saja 2. Tutup botol kemudian kocok sampai vaksin tercampur rata 3. Ganti tutup botol dengan tutup botol tetes mata kemudian aplikasikan pada ayam. Vaksinasi melalui air minum Vaksinasi jenis ini biassanya dilakukan ketika populasi ayam cukup banyak. Cara ini biasanya menggunakan double dosis, hal ini bertujuan agar ayam yang minumnya sedikit bisa mendapat dosis satu vaksin. Jadi jika ingin memvaksin 200 ayam, dosis vaksinya untuk 200 ayam. Cara melakukannya 1. Biarkan ayam tanpa minum 1-2 jam 2. Campurkan vaksin dengan air sesuai petunjuk brosur . hindari penggunaan air minum yang mengandung kaporit. 3. Perbanyak tempat minum. Ini berfungsi agar ayam tidak minum berebutan 4. Setelah vaksin yang dicampurkan dengan air minum habis, segera cuci dan isi kembali dengan air biasa Vaksinasi dengan penyuntikan Caranya suntikkan vaksin pada pada daerah bawah kulit yakni leher bagian belakang bagian bawah atau pada otot intramuscular otot paha atau dada. Carannya 1. Suntikkan haruslah bersih dan steril, carannya lepaskan bagian alat suntik dan sterilkan dengan cara merebusnya selama 30 menit terhitung saat air mendidih. 2. Sebelum digunakan, Kocok vaksin hingga tercampur rata. 3. Suntikkan vaksin dengan hati-hati dan sesuai dosis. Untuk 500 dosis dilarutkan dalam 250 cc aquades, 1000 dosis pada 500 cc aquades, dan sebagainya. Tiap ekor ayam diberi dosis 0,5 pada otot dadanya. Vaksinasi dengan cara penyuntikan haruslah hati-hati. Jika ceroboh bisa berakibat fatal seperti ayam menjadi stress dan kematian pada ayam. Baiknya vaksinasi dengan cara penyuntikan dilakukan oleh professional untuk mencegah kegagalan vaksin. Tusuk sayap Vaksinasi jenis ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum selaput sayap ayam. Cara melarutkan vaksinya sama dengan metode vaksin dengan tetes mata. Tetapi biasanya menggunakan pelarut jenis khusus. Demikian diatas beberapa cara pemberian vaksin pada ayam yang bisa diterapkan untuk semua jenis ayam agar ayam terhindar dari serangan penyakit yang cukup serius.
Vaksin- Beternak Dirumah Cara Membuat Vaksin Ayam Tradisional dengan Mudah Bagi Anda yang hendak menggeluti usaha ternak ayam, mempelajari cara perawatannya dan cara mengantisipasi resiko kegagalan adalah sebuah kewajiban. A Vaksin dan Vitamin Khusus Untuk Puyuh Petelur
Pariaman - Unit Pelaksana Teknis UPT Balai Penyuluh Pertanian dan Perkebunan BPPP Pariaman menvaksinasi sejumlah ternak ayam agara terhindar dari penyakit. Dengan cara ini, ketersediaan daging unggas ayam di pasaran diharapkan bisa terjaga. Sebelum anak ayam KUB diserahkan kepada peternak, UPT BPPP Kota Pariaman vaksinasi kepada anakan ayam KUB yang berusia 3 sampai 4 hari, yaitu melalui program tetes mata. "Kita harus memastikan dulu bahwa ayam yang diserahkan kepada masyarakat itu dalam kondisi sehat dan tidak terkena virus, untuk itu kita lakukan vaksinasi ini. Setelah menetas, diusia 3 atau 4 hari langsung kita vaksin, baru diserahkan kepada peternak," ungkap Kepala UPT BPPP Kota Pariaman, Mulyadi, Kamis 11/3/2021. Ditambahkan Mulyadi, ayam umur muda sangat rentan terkena serangan virus ini. Vaksin yang diberikan pada ternak ayam KUB diantaranya adalah vaksin ND untuk mencegah terjadinya serangan penyakit ND pada ternak ayam. Penyakit ND merupakan penyakit yang disebabkan oleh New Castle Disease Virus, bersifat sangat menular dengan tingkat kematian yang tinggi berkisar 50-100%. Di Indonesia penyakit ini biasa dikenal dengan nama Tetelo. Penyakit ini memiliki gejala berupa hidung tersumbat dan mata berair, mengorok, sayap terkulai, kaki diseret, dan kepala video pilihan di bawah iniGuna mengurangi kerugian akibat anjloknya harga ayam, pengusaha bibit ayam memusnahkan DOC anak ayam. Harga ayam potong anjlok hingga Rp /kg dari harga sebelumnya Rp Sementara peternak tradisional menghentikan kegiatan dan mengosongk...
Agarayam tidak stres dalam menunggu waktu vaksin, buat kapasitas maksimum untuk satu kali jaring vaksin tetes hanya dibatasi untuk 200 ekor ayam. Untuk menghindari efektivitas vaksin, sebaiknya bagi larutan vaksin ke dalam beberapa alat penetes karena setelah larut vaksin harus habis dalam waktu 30 menit.
Vaksinasi New Castle Disease Pada Ayam KUB dan Ayam Sensi oleh drh. Mutya Fahilah/Dokter Hewan BBPP Kupang I NOELBAKI-Sebagai Lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dibidang peternakan, Balai Besar Pelatihan Peternakan BBPP Kupang memiliki instalasi ternak ayam buras, yang meliputi ayam KUB Kampung Unggulan Balitnak sebagai ayam penghasil telur dan ayam sensi Sentul Terseleksi penghasil daging yang didatangkan dari Balai Penelitian Ternak Kementerian Pertanian. Instalasi ternak ayam buras ini dimanfaatkan sebagai peternakan percontohan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan usaha peternakan ayam. Dalam usaha pemeliharaan ternak ayam, salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan adalah vaksinasi. Vaksinasi merupakan pemberian kekebalan pada ternak ayam, terhadap serangan agen penyakit tertentu. Ada dua tipe vaksin yang biasa digunakan pada program vaksinasi ayam yaitu vaksin live / hidup diberikan melalui tetes mata, tetes hidung dan melalui air minum dan vaksin kill / mati yang diberikan melalui suntik / injeksi. Vaksin yang diberikan pada ternak ayam KUB dan ayam sensi diantaranya adalah vaksin ND. Vaksin ND dilakukan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya serangan penyakit NDpada ternak ayam. Penyakit ND merupakan penyakit yang disebabkan oleh New Castle Disease Virus, bersifat sangat menular dengan tingkat kematian yang tinggi berkisar 50-100%. Di Indonesia penyakit ini biasa dikenal dengan nama Tetelo. Penyakit ini memiliki gejala berupa hidung tersumbat dan mata berarir, mengorok, sayap terkulai, kaki diseret, dan kepalaterpelintir. Ayam umur muda sangat rentan terkena serangan virus ini. Pada ternak ayam KUB dan ayam Sensi, Vaksinasi ND diberikan sebanyak 4 kali. Vaksinasi diberikan pada umur 4 hari, 28 hari, 70 hari, dan 112 hari. Selanjutnya vaksinasi ND diulangi setiap satu bulan sekali. Sistem kekebalan lokal pada ayam dalam bentuk Imunoglobulin A yang diturunkan dariinduk ke anak hanya diturunkan dalam jumlah sedikit saja. Sehingga diperlukan vaksinasi untuk pembentukan sistem kekebalan ini. Vaksinasi pertama sangat disarankan menggunakan vaksin live dengan pemberian melalui tetes mata tetes hidung atau melalui air minum. Vaksinasi dengan menggunakan vaksin live biasanya dapat membentuk kekebalan dengan cepat dan titter sistem kekebalan yang bertahan dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu sangat disarankan untuk memberikan vaksin live pada vaksinasi awal agar system kekebalan dapat segera terbentuk dan dibooster kembali setelah 24 hari kemudian. Ternak ayam KUB dan ayam SENSI di BBPP Kupang diberikan vaksin ND live pada vaksinasi pertama dan vaksinasi kedua. Vaksinasi pertama dilakukan pada hari ke 4 dengan aplikasi vaksin melalui tetes mata dan vaksinasi kedua pada hari ke 7 dengan rute pemberian melalui tetes mata, pada vaksinasi ketiga dan keempat akan diberikan vaksin kill dengan cara suntik. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan dengan cara mengumpulkan semua ayam dalam sekat waring yang telah dipasang di dalam kendang, dan vaksinasi dilakukan dari dalam sekat. Ayam yang sudah selesai divaksin kemudian dikeluarkan dari sekat tersebut. Kegiatan vaksinasi harus memperhatikan kondisi ayam. Ayam yang akan divaksin tidak boleh berkumpul disatu titik dalam jumlah yang sangat banyak. • VIDEO - Dipanggil Bareskrim Polri, Rocky Gerung Sebut Panggilan Itu Tidak Logis • Ikut Himbauan Pemerintah Guna Pencegahan Corona, Hari ini Jenazah Gusto Dimakamkan • Taukah Kamu Berapa Biaya Pengobatan Virus Corona di RS Jika Positif? Andrea Dian Ungkap Faktanya Ayam yang berkumpul disudut kendang dalam jumlah yang banyak biasanya akan menyebabkan ayam mengalami heat stress dan menjadi sesak napas dan dapat menyebabkan kematian. Kegiatan vaksinasi yang dilakukan sebisa mungkin tidak menyebabkan stress pada ayam sehingga pembentukan antibody dapat optimal.Laporan Reporter Edi Hayong/ Kupang.
CaraPengobatan Tradisional Kutil Kelamin - Kutil kelamin mungkin menjadi topik yang tabu dibicarakan, apalagi jika menyangkut anak atau remaja. Kutil kelamin (lazim disebut genital warts, kadang disebut venereal warts) adalah pertumbuhan atau benjolan di organ intim yang biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID ba16a0fa-0a38-11ee-b524-425249764479 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Unknown Cara Menghilangkan Daging Tumbuh Di Lubang Anus - Meskipun HPV (Human Pappiloma Virus) umumnya menyebabkan kanker pada wanita, namun pemberian vaksinasi HPV pada anak laki-laki harus dipertimbangkan. Dahulu, vaksin HPV hanya direkomendasikan pada anak perempuan dan wanita dewasa saja. Namun, mulai 2011, Pusat Pengendalian dan
- Frozen food bisa menjadi penolong saat buru-buru atau tak punya banyak waktu memasak. Alih-alih membeli, kamu dapat membuat frozen food sendiri di rumah agar lebih sehat. Salah satu frozen food yang mudah dibuat ialah sosis ayam. Baca juga Resep Sop Sosis Tomat, Menu Sahur Praktis Bahan Sederhana Cara membuat sosis ayam sederhana saja. Kamu hanya perlu mencampur daging ayam dengan aneka bumbu lalu memasaknya. Dalam laman Serious Eats dibagikan cara membuat sosis ayam homemade yang mudah diikuti. Resep sosis ayam ini diberi tambahan keju agar makin enak. Yuk, simak resep lengkapnya. Baca juga 7 Jenis Sosis dari Berbagai Negara di Dunia, Ada Bratwurst Cara membuat sosis ayam homemade Bahan 1 bonggol bawang putih ukuran kecil 1 sdm minyak zaitun bisa diganti minyak sayur lainnya 1800 gram paha ayam tanpa tulang dan kulit, potong dadu 283 gram keju feta, hancurkan bisa diganti cottage cheese atau boleh dilewati 32 gram bawang merah cincang 2 sdm oregano segar, cincang halus boleh dilewati 2 sdm garam 1 sdm lada hitam baru digiling 1-2 sdm cuka apel 2 sdm air perasan lemon, dinginkan Selsongsong plastik sosis, rendam air hangat Baca juga Resep Sosis Goreng Saus Kari, Menu Sahur Anti Lama PIXABAY/ eKokki Ilustrasi sosis mentah homemade Langkah membuat sosis ayam homemade 1. Potong bagian atas bonggol bawang putih. Panggang di oven dengan suhu 176 derajat celsius selama 20 menit. Keluarkan dari oven dan dinginkan. Jika tidak punya oven, langkah ini boleh dilewati saja. Nantinya, bawang putih bisa langsung dicincang dan dihaluskan dengan daging ayam. Namun kurangi jumlahnya agar sosis tidak pahit. 2. Campurkan bawang putih, daging ayam, setengah keju feta, bawang merah, oregano, garam, dan merica dalam mangkuk besar. Dinginkan hingga siap digiling. Baca juga Resep Sosis Bakar Untuk Jualan, Bisa Pakai Teflon 3. Giling campuran daging menggunakan mesin penggiling. Bila tidak ada mesin penggiling, haluskan daging menggunakan food processor atau blender. 4. Lakukan proses penggilingan dua kali supaya tekstur dagingnya lebih lembut. Pada proses kedua ini, tambahkan sisa keju feta, cuka apel, dan air perasan lemon. Giling daging sampai benar-benar halus. 5. Masukkan adonan ke dalam plastik segitiga, potong ujungnya. Semprotkan adonan ke dalam selongsong plastik sosis dengan panjang sesuai selera. Ikat ujung plastik dengan benang agar tidak hancur saat dimasak. Baca juga Resep Sosis Bakar Pedas Manis buat BBQ Hemat Budget 6. Jika sudah, simpan sosis ke dalam freezer sampai mengeras. Atau, rebus sosis di dalam air mendidih sampai mengapung, sekitar 20 menit. Angkat lalu masukkan ke dalam air es supaya bentuknya tidak berubah. Tiriskan. 7. Sosis ayam homemade siap dimasak atau disimpan di dalam freezer. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Langkah1, campurkan bahan utama nugget ayam: Kecuali serutan wortel dan bahan pelapis, campur semua bahan utama nugget ayam dengan bumbu halus. Campur hingga sempurna. Langkah 2, campurkan wortel: Apabila bahan utama dan bumbu halus sudah tercampur sempurnya, tambahkan serutan wortel, lalu diaduk lagi menggunakan sendok atau yang lainnya
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda memiliki ayam—baik ribuan atau hanya tiga ekor—Anda akan perlu memvaksinasi mereka untuk menjaga kesehatannya. Ada banyak cara melakukan vaksinasi, walau beberapa lebih efektif untuk peternakan ayam berskala besar, contohnya metode penyemprotan, sementara beberapa lainnya lebih baik untuk vaksinasi per ekor, seperti metode injeksi SC. Gulir ke bawah ke Langkah 1 untuk mempelajari tentang berbagai metode yang berbeda ini. Jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya, Anda harus berkonsultasi dengan seorang dokter hewan yang bisa mendiskusikan cara terbaik untuk situasi Anda. 1 Berikan vaksin pertama pada saat yang tepat. Berbagai vaksin biasanya perlu diberikan pada beberapa waktu yang berbeda dalam kehidupan seekor ayam. Kebanyakan vaksin diberikan segera setelah ayam-ayam menetas. Anda harus selalu berbicara kepada dokter hewan sebelum melakukan vaksinasi jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya.[1] Berikut beberapa panduan umum tentang vaksinasi yang paling sering diberikan dan kapan semua cara ini harus dilakukan Diberikan saat ayam berumur satu hari. Penyakit Marek Diberikan saat ayam berumur satu hari hingga 3 minggu. Penyakit Infectious Bursal Bursal Menular/Gumboro Diberikan saat ayam berumur antara 10 hingga 28 hari. Penyakit Infectious Bronchitis Bronkitis Menular Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Penyakit Newcastle Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Adenovirus Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu. Salmonellosis Diberikan saat ayam berusia satu hari hingga 16 minggu. Coccidiosis Diberikan saat ayam berusia 1 hingga 9 hari. Penyakit Infectious Laryngotracheitis Peradangan Laring/Trakea Menular Diberikan sejak ayam berumur 4 minggu. 2 Jangan berikan vaksin ke ayam yang bertelur. Risiko virus yang ditularkan melalui oviduk ayam ke telurnya, lalu dibawa ke tempat lain sehingga bisa menularkan risiko ke keluarga burung lainnya, terlalu tinggi saat Anda memvaksinasi ayam ketika mereka sedang dalam masa bertelur. Beberapa produsen vaksin menyarankan vaksinasi terhadap burung dewasa setidaknya 4 minggu sebelum ia mulai bertelur. Hal ini memastikan bahwa penerima vaksinasi tidak lagi menularkan virus, sehingga ia tidak menciptakan risiko penularan tidak langsung melalui telur terhadap burung-burung lain di lokasi yang berbeda. 3 Pahami jenis-jenis vaksin yang harus diberikan rutin setiap tahun. Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat tahunan untuk memastikan bahwa vaksin-vaksin ini masih efektif dalam berperang melawan virus yang awalnya menjadi basis rancangan. Beberapa vaksin lainnya hanya perlu diberikan satu kali dan akan melindungi ayam seumur hidupnya.[2] Vaksin-vaksin yang memerlukan dosis tahunan Infectious Bronchitis, Newcastle Disease, Adenovirus Egg Drop Syndrome, Salmonella. Vaksin-vaksin yang tidak memerlukan dosis tambahan Marek’s Disease, Infectious Bursal Disease, Coccidiosis, Infectious Laryngotracheitis. 4 Periksa kesehatan ayam pada umumnya sebelum Anda memvaksinasi. Jangan sampai Anda memvaksinasi burung-burung yang sakit, karena virusnya mungkin terlalu kuat dan bisa membunuh mereka. Cara terbaik untuk mengetahui jika Anda harus memvaksinasi atau tidak adalah dengan meminta seorang dokter hewan memeriksa kesehatan ayam-ayam saat yang bersamaan, dokter hewan bisa memberitahu cara terbaik untuk melakukan vaksinasi terhadap ayam-ayam Anda secara spesifik. 5 Periksa dan catat informasi vaksinasinya. Sangatlah penting bahwa Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan vaksin yang benar, dosis yang benar, dan memahami cara terbaik untuk memvaksinasi ayam dengan vaksin tersebut. Periksa ulang bahwa Anda memiliki semua informasi yang benar dan telah menuliskan semuanya, termasuk Nama vaksin Nomor vaksin Nama produsen Tanggal produksi Tanggal kedaluwarsa Ayam mana yang akan divaksin 6 Periksa ulang untuk mengetahui apakah vaksin telah disimpan dengan benar. Jika vaksin seharusnya disimpan pada suhu atau lokasi spesifik, penting bagi Anda untuk mencari tahu bahwa kondisi penyimpanan ini tidak dikompromikan dalam cara apa pun. Jika Anda memperhatikan adanya retakan, atau suhu yang tidak sesuai, Anda harus membatalkan vaksinasi dan memesan vaksin baru melalui dokter hewan Anda. 7 Kumpulkan semua material Anda. Seksi-seksi selanjutnya dalam artikel ini membicarakan berbagai cara untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Setiap metode hanya bisa digunakan untuk sebagian jenis vaksinasi tertentu, jadi selalu pastikan Anda melakukannya dengan benar sesuai prosedur. Setelah Anda memeriksa ulang dan tahu apa yang Anda lakukan, kumpulkan semua material Anda agar Anda bisa segera mengambilnya saat akan memvaksinasi ayam. Beberapa metode vaksinasi mengharuskan adanya satu atau dua orang lain untuk membantu Anda, jadi bentuklah sebuah tim jika ini yang Anda perlukan untuk metode vaksinasi Anda. 8Bersihkan titik tempat Anda berencana melakukan injeksi untuk vaksinasi. Jika Anda berencana menggunakan suntikan dan jarumnya untuk melakukan vaksinasi, bersihkan titik tempat Anda akan menyuntik. Untuk membuat kulit ayam menjadi steril, rendam bola kapas dalam cairan bedah seperti alkohol oles, pisahkan bulu-bulu pada titik injeksi, dan olesi kulitnya dengan kapas yang sudah direndam alkohol tersebut. Iklan 1 Persiapkan vaksinasi SC subkutan. Biarkan vaksin memanas ke suhu ruangan dalam waktu 12 jam sebelum proses vaksinasi. Sebelum Anda mempersiapkan campurannya, periksa kembali dan pastikan bahwa vaksin Anda memang harus disuntikkan secara subkutan. Subkutan berarti jarum Anda hanya perlu masuk ke lapisan kulit ayam dan tidak boleh masuk terlalu dalam hingga ke otot ayam di balik kulitnya. Untuk mempersiapkan vaksin, ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin. 2Pilih titik suntik Anda. Injeksi SC bisa diberikan pada dua titik—bagian dorsal atau bagian teratas leher ayam, atau di lipatan inguinalnya. Lipatan inguinal ini merupakan kantung yang tercipta di antara perut dan paha ayam. 3 Minta seorang asisten memegangi ayam untuk Anda. Lebih mudah untuk memberikan suntikan jika Anda menyiagakan kedua tangan Anda. Cara memegang ayam akan bergantung pada lokasi penyuntikan vaksin. Leher Minta si asisten memegang ayam agar kepala ayam menghadap ke arah Anda. Sang asisten harus memegang sayap-sayap ayam dan kakinya untuk memastikan ayam tidak bergerak. Lipatan inguinal Minta si asisten memegang ayam dalam cara yang membuat ayam terbalik, dengan bagian dadanya menghadap ke arah Anda. Ayam harus terlihat seperti sedang berbaring telentang dalam tangan asisten Anda. 4 Buat bentuk tenda dengan kulit ayam. Walau kedengarannya aneh, melakukan ini akan membantu Anda untuk memasukkan jarumnya. Pegang kulit ayam pada titik injeksi dan angkatlah dengan jari-jari serta jempol tangan Anda yang tidak dominan.[3] Leher Angkat kulit di tengah-tengah bagian teratas leher dengan jari tengah, jari telunjuk, dan jempol Anda. Hal ini akan menciptakan sebuah kantung di antara otot-otot leher dan kulit. Lipatan inguinal Sekali lagi, lipatan inguinal ini dibuat di antara perut dan paha ayam. Angkat lipatan inguinal menggunakan jari-jari Anda, dan rasakan kantung atau ruang yang tercipta. 5 Masukkan jarum ke dalam kulit ayam. Injeksikan jarum ke kantung yang tercipta. Pada awalnya akan ada penolakan, tetapi setelah jarum menembus kulit dan masuk ke area subkutan, jarum akan melaluinya dengan mulus. Anda akan merasakan penolakan awal ini, yang lalu diikuti oleh gerakan mulus.[4] Jika Anda masih merasakan penolakan seperti ada sesuatu yang menghalangi jarumnya, ini berarti Anda mungkin telah terlalu dalam dan memasukkan jarum ke otot. Jika ini yang terjadi, keluarkan jarum dan ubah sudut jarum Anda agar masuk lebih dangkal ke dalam kulit ayam. 6Suntikkan vaksinnya. Setelah Anda memasukkan jarum dengan benar, tekan penyuntik dan lakukan injeksi vaksin bagi ayam. Pastikan bahwa semua vaksin disuntikkan dan jarumnya tidak keluar lagi pada sisi lain lipatan kulit yang sedang Anda pegang. Iklan 1Persiapkan vaksinasi IM intramuscular. Vaksinasi ini berarti jarum yang akan Anda gunakan harus disuntikkan ke otot ayam. Otot dada merupakan titik terbaik untuk melakukan injeksi bagi vaksin jenis ini. Ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin untuk memastikan Anda mempersiapkannya dengan benar. 2Minta seorang asisten memegang ayam di atas meja. Injeksi ini akan paling mudah dilakukan saat ayam diletakkan di atas meja. Minta sang asisten memegang sendi-sendi dan kaki-kaki ayam dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang kedua sayap pada bagian dasarnya, sembari membiarkan ayam berbaring pada sisi tubuhnya. 3Temukan lokasi tulang lunas. Tulang lunas adalah tulang yang membagi dada ayam. Suntikkan vaksin dalam sebuah titik berjarak 1 hingga 1,5 inci 2,5-3,7 cm pada sisi tulang lunas ini. Titik ini merupakan bagian yang meliputi otot dada terbesar, sehingga mudah untuk melakukan injeksi vaksin.[5] 4 Masukkan jarumnya dengan sudut 45 derajat. Mempertahankan jarum pada sudut 45 derajat dan memasukkannya ke ayam akan memastikan jarum mencapai otot di bawah kulit. Pastikan tidak ada pendarahan.[6] Jika Anda menyadari bahwa titik tersebut berdarah, itu berarti Anda telah mengenai pembuluh vena atau arteri. Keluarkan jarum dan cobalah titik yang berbeda. 5Tekan suntikan dan lakukan injeksi vaksin. Pastikan tidak ada vaksin yang tumpah saat Anda melakukan injeksi. Setelah semua vaksin disuntikkan, keluarkan jarum dari ayam. Iklan 1Gunakan penetes mata untuk vaksin-vaksin pernapasan. Cara ini agak lambat tetapi merupakan cara paling efektif dan pasti untuk memberikan vaksin pernapasan. Rute ini lebih sering digunakan pada tempat breeder tempat ayam dikembangbiakkan untuk memproduksi anak-anak ayam, atau peternakan layer tempat ayam digunakan untuk memproduksi telur, dan ketika Anda hanya memiliki sedikit jumlah ayam untuk divaksinasi. 2 Persiapkan vaksin dengan mengencerkannya. Buka vial atau botol vaksin dan encerkan menggunakan suntikan dengan 3 ml larutan pengencer suntikan dan larutan pengencer ini biasanya dikemas bersama dengan vaksin. Pastikan suhu larutan pengencer berada pada kisaran 2 hingga 8 derajat C.[7] Untuk memastikan larutan pengencer selalu dingin, persiapkan selalu kotak es yang mengandung es, dan letakkan tempat vaksin serta larutan pengencer di dalamnya. Jika Anda akan memvaksinasi banyak burung, Anda bisa memisahkan cairan vaksin yang sudah diencerkan ke dalam dua atau tiga botol kering dan memasukkan semuanya ke dalam kotak es. Dengan cara ini, vaksin akan tetap berada pada suhu yang tepat. 3 Pasang penetes mata ke vial atau botol vaksin. Kocok tempat vaksin ini dengan perlahan selama beberapa kali sebelum Anda memasangkan penetes matanya. Setelah dikocok, pasangkan penetes mata penetes mata ini biasanya disediakan bersama dengan vial atau botol vaksin. Tampilan penetes mata akan berbeda-beda, tergantung pada apakah Anda menggunakan vial atau botol. Akan tetapi, Anda seharusnya bisa memasangkannya dengan menarik melalui bibir atau kontainernya, atau dengan memelintirkannya. 4Minta seorang asisten untuk memegang ayam dan gunakan vaksinnya. Pegang kepala ayam dan pelintir dengan perlahan agar matanya menghadap ke arah Anda. Teteskan 0,03 ml vaksin ke mata ayam dan tunggu selama beberapa detik. Waktu beberapa detik ini akan memastikan vaksin diserap mata dan mengalir melalui nostril ayam.[8] Iklan 1Gunakan metode ini jika Anda punya sistem pengairan pada rumah ayam Anda. Metode vaksin ini hanya bisa digunakan jika Anda memiliki peternakan ayam komersial, karena memvaksinasi hanya sebagian kecil ayam akan menghabiskan banyak vaksin. 2Pastikan sistem pengairan Anda bersih. Sistem pengairan yang bersih memang sangat penting, tetapi pastikan sistem ini juga bebas klorin. Berhentilah mengalirkan klorin dan pengobatan-pengobatan lainnya setidaknya selama 48 jam sebelum merencanakan untuk memvaksinasi ayam-ayam Anda.[9] 3 Berhentilah mengalirkan air sebelum memvaksinasi ayam-ayam Anda. Untuk memastikan bahwa ayam-ayam Anda akan meminum air yang mengandung vaksin, Anda harus berhenti mengalirkan air kepada ayam-ayam ini selama beberapa waktu tertentu sebelum proses vaksinasi. Ambil air dengan jarak waktu 30 hingga 60 menit sebelum vaksinasi pada iklim yang panas, dan 60 hingga 90 menit untuk iklim yang dingin. 4 Kalkulasikan jumlah air yang akan digunakan oleh burung-burung Anda ini selama periode dua jam. Sebagai panduan kasar, konsumsi air dalam satuan liter selama 2 jam bisa dihitung dengan mengalikan jumlah ayam dengan umurnya, lalu mengalikan hasilnya dengan dua. Contoh 40,000 burung berusia 14 hari berarti liter air selama 2 jam. Jika Anda memiliki sistem penyeimbang pada sistem pengairan Anda, tambahkan langkah ekstra pada perhitungan ini. Untuk rumah-rumah dengan sistem penyeimbang yang memiliki tingkat injeksi 2%, persiapkan cairan vaksin dalam ember berkapasitas 50 liter. Untuk melakukan ini, kalikan 2% dengan perkiraan hasil konsumsi air selama 2 jam, dan masukkan jumlah ini ke dalam ember, untuk contoh di atas 0,02 x liter = 22,4 liter. Campurkan vaksin di dalam ember ini dan tempatkan selang penghisap sistem penyeimbang di dalam ember ini. 5 Stabilkan air jika Anda menggunakan sistem minum manual. Stabilkan air dengan menggunakan 500 gram susu skim untuk setiap 200 liter air, atau dengan menggunakan penetral klorin seperti CevamuneÂ, dengan dosis 1 tablet untuk setiap 100 liter air. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, campurkan vaksin pada tangki minuman.[10] Untuk sistem minum otomatis dengan penyeimbang, gunakan Cevamune untuk menstabilkan airnya. Contohnya, pada langkah sebelum ini, Anda akan memerlukan sekitar 11 tablet. Hal ini didasarkan pada penghitungan liter yang dibagi dengan 100 liter = 11,2 1 tablet untuk setiap 100 liter. Campurkan tablet-tablet ini di dalam ember dengan air sebesar 22,4 liter dari contoh di atas. 6 Biarkan air mulai mengalir kembali agar ayam-ayam bisa divaksinasi. Saat airnya kembali menyala, ayam akan mulai minum. Dengan cara ini, mereka akan mendapatkan vaksinasi. Cobalah memastikan agar ayam meminum seluruh air vaksin dalam satu hingga dua jam. Jangan gunakan klorin atau pengobatan lainnya kembali ke dalam air selama setidaknya 24 jam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum manual atau basin, bagikan campuran vaksin secara merata pada setiap basin atau tempat minum ayam. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, Anda tinggal membuka tangki air agar para ayam bisa minum. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum puting otomatis, buka katupnya. Iklan 1Gunakan penyemprot punggung untuk vaksinasi berskala besar. Jika ada banyak ayam yang harus Anda vaksinasi, penyemprot punggung merupakan salah satu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Alat ini dikenakan seperti ransel pada punggung Anda dan bisa memvaksinasi banyak ayam secara bersamaan. 2 Lakukan uji coba pada alat penyemprot punggung ini. Semprotkan empat liter air sulingan dari dalamnya, dan catat waktu yang diperlukan hingga alat ini benar-benar kosong. Pastikan ukuran partikel penyemprotnya tepat. Untuk anak ayam berusia 1 hingga 14 hari, ukuran ini harus berada pada skala 80 hingga 120 mikron, untuk burung-burung yang lebih tua mulai dari hari ke 28 dan seterusnya, ukuran ini harus berada pada skala 30 hingga 60 mikron 1.[11] DesvacÂ, dan Field Spravac memiliki semprotan dengan ukuran-ukuran partikel yang berbeda. 3 Siapkan jumlah air sulingan yang tepat berdasarkan ukuran setiap ayam. Jumlah total air sulingan akan bergantung pada jumlah burung yang akan divaksinasi, dan usia vaksinasinya. Sebagai panduan kasar [12] Air sulingan sebanyak 500 hingga 600 ml diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 14 hari, dan ml air sulingan diperlukan untuk setiap ekor burung pada usia 30 hingga 35 hari. Contohnya untuk kawanan burung berusia 14 hari sebanyak ekor 30 x 500 = ml, atau 15 liter air sulingan. 4 Persiapkan campuran vaksin. Campurkan vaksin hanya ketika Anda benar-benar siap memvaksinasi ayam. Buka vial vaksin terlebih dahulu, dan tuangkan air sulingan ke dalamnya sebelum Anda mencampurnya dengan jumlah air sulingan yang diperlukan lihat Langkah 2. Campurkan vaksin secara merata dengan menggunakan pengaduk plastik yang bersih. 5Bagi vaksin secara merata ke dalam penyemprot punggung dan persiapkan kandang ayam. Persipakan kandang dengan mengatur tingkat ventilasi minimum, dan meredupkan cahaya untuk menenangkan burung-burung ini. Selalu lakukan vaksinasi di waktu-waktu yang lebih sejuk dalam satu hari. 6 Vaksinasi ayam-ayam Anda. Setelah mempersiapkan kandang dan vaksinnya, mulailah vaksinasi dengan satu orang yang berjalan perlahan di depan Anda untuk memisahkan burung-burung ini, dan Anda di belakangnya dengan bergerak ke kiri dan kanan. Orang yang menyemprotkan vaksin harus berjalan perlahan dan mengarahkan semprotan pada jarak 90 cm di atas kepala burung-burung ini. Saat Anda menyemprot, pertahankan agar tekanan semprotan berada pada ukuran 65 hingga 75 PSI. Setiap merek penyemprot punggung berbeda, tetapi selalu ada cara untuk membaca tekanan pada alat ini. 7Kembalikan keadaan normal kandang ayam. Setelah vaksinasi, segera restorasi pengaturan ventilasi ke normal. Nyalakan kembali lampu-lampunya setelah beberapa menit 5 hingga 10 menit, untuk memberikan waktu istirahat bagi ayam. 8Bersihkan penyemprot punggung ini. Bersihkan menggunakan 4 liter air, dengan mengocok dan menyemprotkannya sampai penyemprot benar-benar kosong. Selalu cek bagian-bagian penyemprot punggung dan gantilah bila diperlukan. Untuk alat penyemprot dengan baterai, selalu isi ulang dayanya setelah setiap penggunaan. Iklan 1Gunakan vaksin jaringan sayap untuk penyakit ayam yang serius. Rute ini biasanya ditempuh saat Anda memvaksinasi ayam terhadap anemia ayam, seperti Fowl Cholera, Avian Encephalomyelitis, dan Fowl Pox. 2Encerkan vaksinnya. Vaksin ini akan dikemas bersama dengan larutan pengencer. Jumlah larutan pengencer yang Anda perlukan tergantung pada vaksin yang akan Anda berikan bagi ayam-ayam Anda. Ikuti instruksi yang menyertai vaksinnya untuk mempelajari cara pengenceran. 3 Minta seorang asisten memegang ayam dan mengangkat sebelah sayapnya. Angkat sayap kiri atau kanan ayam dengan lembut. Nyatakan jaringan sayap agar terlihat di depan mata Anda. Hal ini berarti Anda harus memperjelas bagian bawah sayap agar jaringan sayap ini menghadap ke atas. Cabut beberapa bulu di bagian ini dengan perlahan agar Anda bisa melihat apa yang Anda lakukan dan memastikan tidak ada vaksin yang terbuang di sayap ayam.[13] Jaringan sayap terletak di dekat tulang, pada bagian tempat sayap menyambung ke tubuh. 4Masukkan jarum ke vaksin. Celupkan kedua aplikator jarum bercabang ke dalam botol vaksinnya. Berhati-hatilah agar jarum tidak dicelupkan terlalu dalam. Hanya bagian ujung jarum yang harus dicelupkan ke dalam vaksin. 5 Tindik sisi bawah jaringan sayap, tetapi hindari menindik pembuluh darah dan tulang. Anda bisa memastikan ini dengan memusatkan tusukan jarum di tengah-tengah bagian segitiga yang dibentuk jaringan sayap saat sayap-sayap ayam sedang terentang. Jika Anda secara tidak sengaja mengenai pembuluh vena dan pendarahan terjadi, ganti jarum dengan yang baru, dan lakukan vaksinasi ulang. 6 Ganti jarum dan periksa untuk melihat jika vaksinasi Anda sukses. Ganti jarum dengan yang baru setelah memvaksinasi 500 ayam. Periksa setiap 7 hingga 10 hari untuk memastikan vaksinasinya sukses. Untuk melakukan pemeriksaan Pilih 50 ekor burung untuk setiap kandang ayam dan periksa jika ada koreng di bagian bawah jaringan sayap ayam. Koreng atau bekas luka berarti vaksinasi Anda berhasil. Iklan 1Buang semua vial dan botol vaksin kosong dengan benar. Untuk melakukannya, Anda harus terlebih dahulu membersihkannya dalam ember yang diisi larutan disinfektan dan air 50 ml glutaraldehyde dengan 5 liter air. 2Daur ulang vial-vial serta botol-botol Anda. Beberapa produsen mendaur ulang vial dan botol dan menggunakannya untuk keperluan sampel. Hal ini bisa dilakukan dengan membersihkan vial-vial serta botol-botol ini terlebih dahulu, lalu membilasnya dengan menyeluruh setelahnya. Setelah pembilasan, gunakan autoclave untuk memastikan agar wadah-wadah ini telah disterilisasi secara penuh. 3 Periksa kesehatan ayam. Anda harus selalu memperhatikan ayam-ayam setelah Anda memvaksinasi mereka. Cari tanda-tanda akan adanya sesuatu yang salah. Jika Anda menyadari sesuatu, segera telepon dokter hewan.[14] Untuk vaksinasi-vaksinasi pernapasan, adalah hal yang normal jika ayam mengalami masalah pernapasan seperti bersin-bersin selama 3 hingga 5 hari setelah vaksinasi. Jika tanda-tanda ini bertahan lebih lama dari periode tersebut, hubungi dokter hewan. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Vaksinasi IC Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Vaksinasi IM Jarum suntik ¼ inci dengan 18 ukuran Penyuntik Asisten Meja Vaksinasi Tetes Mata Kotak es dengan es Vaksin Penetes mata Vaksinasi Air Minum Drum atau kontainer besar untuk kandang ayam dengan sistem minum manual Ember atau drum kecil dengan kapasitas 50 liter Pengaduk atau material plastik lainnya yang bisa digunakan untuk mengaduk Penstabil air susu skim atau tablet penstabil kimiawi Ceva Gelas pengukur berbagai ukuran Vaksinasi Penyemprot Punggung 2 penyemprot punggung Pendingin terisolasi Air sulingan Pemisah kandang 1 gelas pengukur besar 1 gelas besar atau ember dengan kapasitas pencampuran sebesar 5 hingga 10 liter Es Pengaduk plastik Vaksinasi Jaringan Sayap Dua aplikator jarum bercabang untuk jaringan sayap Vaksin dan larutan pengencer Kotak es dengan esnya Peringatan Selalu bicarakan dengan dokter hewan sebelum mencoba memvaksinasi ayam jika Anda tidak pernah memiliki pengalaman apa pun dalam memvaksinasi bangsa burung. Iklan Referensi ↠Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. ↠Breeder Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2011 ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠[1] BSAVA Manual of Farm Pets. Victoria Roberts BVSc, MRCVS, Freda Scott-Parker. Publisher British Small Animal Veterinary Association. 15 Feb 2008 ↠Diseases of Free Range Poultry. Victoria Roberts. Whittet Books Ltd, 2nd revised edition. April 2004. ↠Effective preparation and application for vaccinating broilers International Poultry Production — Volume 17 Number 8 by Dr Algis Martinez, ACPV Diplomate, World Technical Support Veterinary Services, Cobb-Vantress Inc ↠Vaccination Procedure Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services March 2010 ↠Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 ↠Broiler Management Guide Produced by Cobb-Vantress World Technical Support Veterinary Services December 2010 Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
. u7st7ou64b.pages.dev/193u7st7ou64b.pages.dev/168u7st7ou64b.pages.dev/119u7st7ou64b.pages.dev/45u7st7ou64b.pages.dev/348u7st7ou64b.pages.dev/132u7st7ou64b.pages.dev/67u7st7ou64b.pages.dev/25
cara membuat vaksin ayam tradisional