Alat ukur tekanan darah sphygmomanometer jenis jarum dial-type. Alat ini bekerja dengan prinsip pegas yang ditekan oleh udara. Alat pengukur tekanan darah tensimeter saat ini mudah dijumpai di toko medis/apotek. Biasanya yang ada di pasaran adalah yang berjenis jarum dial-type sphygmomanometre dan kolom raksa mercurial-type sphygmomanometre. Alat ukur yang berjenis jarum menunjukkan nilai ukur dengan jarum yang menunjuk angka tertentu seperti spidometer. Sedangkan alat yang berjenis raksa menunjukkan nilai ukur berdasarkan gerakan air raksa Hg dalam tabung yang ditandai garis-garis ukuran. Awal mula dedengkot dari alat ukur ini sebenarnya adalah yang berjenis raksa. Oleh karena itu, satuannya pun memakai mmHg. Sedangkan turunannya adalah yang berjenis jarum berfungsi dengan prinsip kerja pegas. Belakangan, ada pula turunan yang berjenis digital entah bagaimana cara kerjanya. Meski berbeda, hampir bisa dipastikan semuanya memiliki satuan mmHg. Pada kesempatan ini, saya ceritakan pengalaman saya memperbaiki tensimeter jenis jarum dial type yang ada di rumah saya. Gejala kerusakannya adalah jarumnya tidak mau menunjuk angka nol pada saat alat tidak digunakan. Alih-alih, jarum menunjuk angka 280 mmHg. Bila dipompa, jarum bergerak searah jarum jam ke kanan normal. Bila udara dilepas, jarum kembali ke kiri, melewati nol, menunjuk 280 mmHg dan berhenti. Alat yang kita perlukan untuk memperbaiki sangat sederhana tang dan kunci pas engkol ukuran 7 mm. Sebelum memperbaiki, lepaskan dulu selang udara di bagian bawah alat display dengan cara memutar & menariknya. Bila sudah, lakukan perbaikan dengan langkah berikut jepit bagian silinder yang mengkilap menggunakan tang, selanjutnya putar bagian pipa berulir menggunakan engkol ke arah kanan hingga menunjuk angka nol. Lakukan dengan perlahan. Bila memutar terlalu jauh, jarum akan melewati angka nol. Putar sedikit ke kiri sampai angka nol. Setelah selesai, pasang kembali selang udara & cobalah alat tersebut dengan memompa udara lalu mengosongkannya kembali. Seharusnya jarum sudah mau kembali menunjuk angka nol mmHg. Bila tidak, lakukan penyetelan lagi sesuai dengan penunjukan jarum. Perlu saya tekankan untuk TIDAK memutar bagian yang mengkilat ke arah kiri karena akan membuatnya lepas. Bila lepas, agak sulit untuk memasangnya lagi dan mungkin akan berpengaruh terhadap akurasi sphygmomanometre. Jadi, jangan sampai lepas, yah! Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Beginilah cara meng-nol-kan jarum alat ukur tekanan darah.
Sudah berapa kali tekanan darah kamu dicek dengan tensimeter jarum? Apakah kamu mengetahui nama-nama komponennya? Ternyata, penting mengenal bagian-bagian tensimeter jarum untuk menambah pengetahuan sekaligus menghindari kesalahan saat melakukan pengukuran sendiri. Setiap jenis pengukur tekanan darah pasti terdiri dari komponen yang penting, termasuk tensimeter aneroid ini. Salah satu komponen yang identik dengan tensimeter aneroid yaitu gauge atau manometer yang terdapat jarum penunjuk di dalamnya. Lalu, apa lagi nama komponen yang lainnya? Apa Itu Tensimeter Jarum?Kenali Bagian-Bagian Tensimeter Jarum1. Pompa2. Bladder3. Manset4. Stetoskop5. Manometer6. Valve7. Tube Apa Itu Tensimeter Jarum? Dalam dunia medis, ada beberapa jenis tensimeter yang digunakan, salah satunya tensimeter jarum atau yang dikenal dengan tensimeter manual. Hingga kini, tensimeter manual masih digunakan karena lebih aman dan akurat hasil pengukurannya dibandingkan dengan tensimeter air raksa. Pengertian tensimeter jarum adalah alat pengukur tekanan darah seseorang yang memanfaatkan gauge atau manometer untuk menampilkan hasil pengukuran tekanan darah pasien. Jenis meteran pengukuran ini mengharuskan pengecek untuk tetap memperhatikan arah jarum agar tidak keliru. Bagi pemula, membaca tekanan darah dengan tensimeter aneroid masih cukup susah. Namun, setelah berlatih dan terbiasa menggunakan, maka membaca hasilnya akan mudah. Mekanisme penggunaannya wajib diperhatikan untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat. Tensimeter jarum atau aneroid memiliki beberapa kelebihan, antara lain Lebih aman karena tidak memakai air raksa sebagai meteran pengukuran. Hal ini juga berdampak baik pada lingkungan karena mencegah terjadinya pencemaran; Portabilitasnya tinggi karena bentuk tensimeter jarum cukup mudah untuk dibawa pergi; Cocok dipakai sebagai pengukur tekanan darah untuk kebanyakan pasien. Jenis tensimeter manual atau jarum memang hampir mirip dengan jenis tensimeter air raksa. Perbedaan yang mencolok terletak pada alat penunjuk angka tekanan darah. Seperti namanya, tensimeter jarum memakai jarum yang dipasang pada manometer. Alat-alat kesehatan terdiri dari beberapa komponen penting, termasuk tensimeter jarum atau aneroid. Mengenal setiap komponen penting pada tensimeter jarum bermanfaat untuk menghindari kesalahan saat menggunakannya. Pada tensimeter aneroid, kemungkinan kamu langsung bisa mengenali beberapa komponen hanya dengan melihat bentuknya. Salah satu contohnya yakni selang atau tube dan pompa balon. Selain yang sudah disebutkan, masih ada lagi komponen penting pada tensimeter aneroid. Berikut 7 komponen yang dimiliki oleh tensimeter aneroid dan fungsinya masing-masing 1. Pompa Nama lain dari pompa tensimeter jarum yaitu bulb. Bentuknya mudah dikenali karena seperti balon pompa yang familiar bagi kebanyakan orang. Fungsi bulb tensimeter yakni memompa udara sehingga mengalir ke bagian dalam manset tensimeter jarum. Cara penggunaannya sangat mudah, kamu cukup menggenggam bulb, kemudian memulai gerakan memompa berulang kali. Adanya gerakan memompa itu menyebabkan munculnya tekanan udara panas yang masuk ke dalam manset. Pompa tensimeter jarum umumnya dibuat dari bahan latex. Komponen ini memiliki dua jenis ukuran yakni ukuran kecil dan standar. 2. Bladder Tensimeter jarum juga memiliki komponen yang bernama bladder. Bentuk dari bladder mirip seperti kantung udara. Fungsi utamanya adalah menekan jalur arteri selama proses pengukuran tekanan darah dilakukan pada seseorang. Dengan adanya penekanan tersebut, maka angka tekanan darah seseorang akan muncul melalui manometer. Apa itu manometer? Jawabannya akan dibahas pada poin berikutnya. 3. Manset Bagian-bagian tensimeter jarum yang khas yakni manset atau disebut juga dengan cuff. Manset dan bladder merupakan dua komponen yang saling berhubungan. Sebab, kegunaan manset dalam tensimeter jarum yaitu menahan komponen bladder. Saat pengukuran tekanan darah, manset dipakaikan pada lengan bagian atas pasien. Desain manset atau cuff memang sudah disesuaikan dengan bagian lengan manusia secara umum. Dengan begitu, pasien tetap merasa nyaman ketika tangannya dibalut oleh manset tensimeter. 4. Stetoskop Komponen lain yang tidak kalah krusial yakni stetoskop. Secara umum, stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara yang muncul dalam tubuh manusia, misalnya suara detak jantung. Pada pengukuran tekanan darah, stetoskop dipakai untuk mendengarkan denyut nadi pada lipatan siku. Dengan memakai stetoskop pada kedua telinga, seseorang bisa mengetahui tekanan sistolik dan diastolik pasien. Suara denyut jantung tersebut sangat penting karena untuk menentukan tekanan darah pasien. 5. Manometer Jenis tensimeter aneroid sangat khas dengan adanya manometer alias gauge. Singkatnya, manometer berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran tekanan darah pasien. Dengan kata lain, gauge dipakai untuk mengukur tekanan pada bladder yang membalut bagian lengan pasien. Cara kerja manometer tensimeter aneroid cukup mudah dipahami. Pertama, udara yang berasal dari bulb akan masuk ke dalam manset. Setelah itu, manometer akan mulai melakukan pengukuran. Terakhir, hasil dari pengukuran akan diperlihatkan oleh jarum yang ada pada gauge tersebut. Jarum akan mengarah pada angka tertentu yang didasarkan pada tekanan diastolik dan sistolik. Pada tensimeter manual ini, pemakaian yang terlalu sering akan menyebabkan jarum cepat rusak. Maka, penting untuk mengkalibrasi ulang atau mengganti dengan jarum yang baru. 6. Valve Bagian-bagian tensimeter jarum yang fungsinya sebagai pencegah keluarnya udara dari dalam pompa balon disebut dengan valve atau katup. Walaupun berukuran kecil, komponen ini memiliki peran yang besar untuk mengendalikan deflasi manset demi hasil pengukuran yang akurat. Saat pengukuran tekanan darah, pastikan untuk mengencangkan valve. Setelah manset mengembang, baru bukalah valve secara perlahan untuk mengeluarkan udara dari dalam tensimeter dengan kecepatan yang stabil. 7. Tube Komponen lain yang tidak boleh dilupakan yakni tube atau selang. Tube dipasang sebagai penghubung antar komponen yakni bulb dengan manset dan gauge dengan manset. Udara yang dipompa dari bulb akan mengalir melalui tube tensimeter yang berwarna hitam tersebut. Bagian-bagian tensimeter jarum meliputi bulb, manset, bladder, stetoskop, manometer, valve dan tube. Setiap bagian memiliki fungsi yang sama pentingnya dan saling berhubungan. Pemasangan yang tepat dan cara penggunaan yang sesuai prosedur akan menghasilkan tekanan darah yang akurat. Postingan lain tentang Tensimeter jarum 8 Merek Tensimeter Jarum yang Bagus Cara Memperbaiki Tensimeter Jarum yang Rusak Cara Menggunakan Tensimeter Jarum yang Tepat dan Akurat
.