LaporanPercobaan Medan Magnet; Tujuan Percobaan: Mengidentifikasi medan magnet: Alat dan materi: 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4: Langkah-langkah: Langkah-langkah Percobaan: Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut.
- Keberadaan magnet mampu menarik semua benda-benda yang ada di sekitarnya, termasuk makhluk bumi. Jika hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi, manusia membutuhkan bantuan alat, seperti digunakan manusia untuk mengetahui arah utara selatan atau keberadaan kutub utara dan kutub selatan magnet bumi. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, manusia sering menggunakan magnet dalam kegidupan sehari-hari. Misalnya seperti speaker, telepon, televisi, bel rumah, dan sebagainya. Di mana alat-alat tersebut memanfaatkan magnet sebagai komponen juga Hukum Pascal dan Aplikasinya Konsep gaya magnet Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu Magnesian. Magnesian adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki. Di wilayah tersebut banyak kandungan magnet yang ditemukan sejak zaman prasejarah. Magnet terbuat dari logam seperti besi dan baja. Magnet memiliki berbagai bentuk dan dinamakan sesuai bentuknya, seperti manget U dan magnet batang. Penentuan kutub magnet batang dapat dilakukan dengan percobaan sederhana.
Jawabanyang benar: 1 pertanyaan: 6. 10wudan yang tepat! 1. perhatikan gambar percobaan berikut! katodelempeng kondensor(+) anodebermuatan listrikut- layar yangsumbertegangandapattinggi magnet sinar katode berpendarberdasarkan percobaan, pernyataan yang tepattentang sinar katode adalah a. di bawah pengaruh medan listrik dan medanmagnet, sinar katode dibelokkan ke a.b. di bawah pengaruh medan tasyakristania83 tasyakristania83 Matematika Sekolah Menengah Atas terjawab Iklan Iklan finaauliyapfina finaauliyapfina Jawabanmenggosok Penjelasan dengan langkah-langkahmaaf kalo salah deck lebih baik kamu cari dulu di buku dari pada langsung nanya y ☺️ jadikan jawaban terbaik ya kalo bener follow aku ya sama sama aku kenapa aku Iklan Iklan rnur09516 rnur09516 Jawabankamu nanya oke biar aku kasih tau ya jawabannya itu gosokan ya oke tapi makasih ya capek gw sumpah kamu nanya kamu nanya aja yang muncul jadikan jawaban terbaik Iklan Iklan Pertanyaan baru di Matematika Tuliskan rumus luas trapesium​ dua buah koin dilemparkan secara bersamaan peluamg muncul keduanya angka adalah​ 10 Nilai a + b pada gambar berikut B. 25 409 d. 75° 105 38² 34° ​ diketahui 2 lingkaran dengan jari jari x dan 10 cm jika jarak pusat lingkaran adalah 20 cm dan panjang garis dalamnya 16 cm hitung lah panjang jari" x … ​ sebuah sudut sama dengan 2/7 sudut pelurusnya besar sudut itu adalah a 720 b 40% c 450 d 140%​ Sebelumnya Berikutnya Iklan
KaidahTangan Kanan. Kaidah tangan kanan dapat digunakan untuk membantu mengetahui letak kutub magnet dan arah gaya medan magnet. Selai itu dapat juga digunakan untuk menentukan arah arus listrik dan gaya Lorentz. Penggunaan kaidah tangan kanan terdiri dari 3 bentuk aturan. Ketiga aturan tersebut antara lain meliputi kaidah untuk menentukan
Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah Laporan Percobaan Medan Magnet Tujuan Percobaan Mengidentifikasi medan magnet Alat dan bahan 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4 Langkah-langkah Langkah-langkah Percobaan Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut. Ketuklah kertas karton secara perlahan. Gerakkan magnet di seputar kertas. Jauhkan magnet dari kertas. Hasil Percobaan Di daerah sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besia sangat rapat. Di bagian tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir besi lebih renggang jika dibandingkan dengan daerah di sekitar kutub magnet.. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa medan magnet paling kuat adalah di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh rapatnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian tengah magnet memiliki medan magnet yang kurang kuat yang ditunjukan dengan renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya.. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Medanmagnet adalah ruang yang masih mendapat pengaruh gaya magnet. Kekuatan yang dimiliki olehnya bergantung pada jaraknya sehingga medan magnet berbanding terbalik dengan jarak magnet. Jika kita taburi serbuk besi seperti halnya dengan percobaan pada pola batang tunggal, serbuk-serbuk besi akan menjadi magnet sementara oleh induksi dan
Laporan Percobaan Gaya Magnet Oleh Avid 1. Alat dan Bahan a. Magnet batang b. Jarum jahit c. Alumunium d. Seng e. Seuta Benag jahit f. Potongan plastik g. Potongan kertas h. Statif i. Isolatif plastif 2. Cara kerja a. Isilah lembar kerja sesui petunjuk b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuan c. Amati apa yang terjadi d. Masukkan data pada tabel 3. Teori dasar Magnet tergolong magnet alam, magnet mempunyai dua kutup yaitu kutup utara dan kutup selatan. Magnet bisa menarik benda – benda yang terbuat dari besi, nikel dan kobal. 4. Hasil pengamatan 5. Kesimpulan Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa magnet dapat menarik benda benda tertentu yaitu besi,nikel. Benda yang dapat di tarik oleh magnet diset dengan benda magnetik dan benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda non magnetik 6. Jawab pertanyaan Karena benda tersebutmengandung magnetik, sehingga benda tersebut dapat ditarik oleh magnet. Referensi Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta PT. Prata Sejati Mandiri. Semoga postingan Laporan Praktikum Gaya Magnet Praktikum IPA di SD ini bisa memberi manfaat. Amiin YRA. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD LISTRIK DAN MAGNET KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan Percobaan Bentuk Medan Magnet 2. Tujuan Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi. 3. Alat dan Bahan 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 2. Magnet batang 1 buah. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya. 4. Teori Dasar Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara north/ N dan kutub selatan south/ S. Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. 5. Cara Kerja 1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu. 5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet. 6. Data Pengamatan 7. Pembahasan 1. Gambar A menunjukan bahwa Garis Fluks Magnet Fluks garis gaya magnet gaya pada magnet yang tidak terlihat. Arah meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. 2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet diletakan diatas serbuk besi 3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N utara didekatkan ke kutub S selatan maka akan kutub N utara akan tertarik ke kutub S selatan, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di utara dekatkan ke kutub N utara maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S selatan di dekatkan ke kutub S selatan akan saling tolak menolak. 8. Kesimpulan Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan. 9. Pertanyaan dan Jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan magnet? Jawab a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. 2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan! Jawab Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama.

LaporanPercobaan Medan Magnet; Tujuan Percobaan: Mengidentifikasi medan magnet: Alat dan bahan: 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4: Langkah-langkah: Langkah-langkah Percobaan: Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut.

Laporan Praktikum Fisika II Modul IV – Percobaan Medan Magnet dalam Solenoida Eka Putra Prasetya/18524057 Asisten Vera Giyaning Tiyas Tanggal praktikum 18 Juni 2019 18524057 Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Abstrak— Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. Kata kumci—Medan Magnet I. PENDAHULUAN Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Medan Magnet Medan magnet adalah medan yang terbentuk oleh gaya – gaya yang berada di sekitar magnet. Medan ini tidak bisa dilihat namun dapat dirasakan dengan cara mengamati pengaruh magnet terhadap benda lain, misalnya seperti magnet yang menarik pasir – pasir besi. B. Kuat Arus Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik yang melalui sebuah media konduktor dalam satu waktu. Proton dan elektron di dalam atom pada dasarnya adalah pembawa muatan listrik ini yang mana proton memiliki muatan positif dan elektron memiliki muatan negatif. Proton hanya dapat bergerak di dalam inti atom. Arus listrik ini ditimbulkan oleh gerakan elektron valensi yang bergerak dari atom yang satu ke atom yang lainnya. C. Solenoida Solenoida adalah alat yang dapat mengonversi energi listrik menjadi energi gerak. Dorongan dan tarikan merupakan gerakan yang biasanya dihasilkan dari Solenoid. Solenoid ini tersusun atas sebuah lilitan kumparan listrik electrical coil yang dililitkan pada tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic yang dapat “Masuk” dan “Keluar” bodi kumparan. Aktuator yang dimaksud disini adalah alat yang dapat bergerak. Besarnya medan magnet dalam solenoid dinyatakan pada persamaan dibawah ini      B = Kuat medan magnet  = Tetapan permeabilitas pada ruang hampa Tesla-meter/Ampere. Nilainya 4π.m/A N = Jumlah lilitan kawat per satuan panjang solenoida lilitan/m I = Arus listrik Ampere Rumus jumlah lilitan kawat per satuan panjang    N = Jumlah lilitan lilitan I = Panjang solenoid Rumus jika percobaan tidak dilakukan dalam ruang hampa      Dengan  adalah tetapan permeabilitas. Jika medium tempat diukurnya medan magnet di tengah solenoid adlaah udara, k ditentukan sebagai persamaan berikut   III. METODE PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah catu daya KAL 61 3A 12V regulasi, 1 buah solenoid 50 cm, 1 buah rheostat 2-10 4A, 2 buah kabel penghubung 50 cm merah, 1 buah sensor medan magnet BT-plug, 1 buah eurolab interface, 1 buah multimeter digital, 2 buah kabel penghubung 50 cm hitam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan percobaan. Pertama, sensor medan magnet dihubungkan ke piranti antarmuka Eurolab, kemudian Eurolab disambungkan ke computer. Setelah itu, terdapat satu garis skala pada tabung solenoid bernilai cm diperhatikan sehingga jarak antar garis makro = 1 cm. Skala total = 54 cm. Kemudian, rangkaian alat catu daya, multimeter mode amperemeter, hambatan geser rheostat, dan solenoid disusun secara seri. Setelah itu, catu daya pada tegangan 6 V dinyalakan dan multimeter dinyalakan untuk pengukuran arus DC. Kemudian, aktivitas “Medan Magnet dalam dibuka pada program Coach. Setelah itu, nilai medan magnet yang terdeteksi oleh sensor diperhatikan dan memastikan sensor mendeteksi medan magnet dengan baik jika nilai yang terukur fluktuatif di kondisi lingkungan dan konstan jika didekatkan ke magnet, maka sensor berfungsi dengan baik. Setelah persiapan alat telah selesai dipersiapkan, percobaan pertama yang dilakukan adalah pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet solenoid. Pertama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam solenoid. Kemudian, kumparan direnggangkan menjadi 50 cm dan jarak antar lilitan diatur sama secara perlahan. Setelah itu, jumlah lilitan solenoid dihitung, dan dicatat sebagai nilai N. Kemudian, catu daya dan multimeter dinyalakan. Setelah itu, besar arus diatur dengan menggeser hambatan geser hingga mencapai nilai A. Kemudian, tombol Start diklik. Nilai yang terukur oleh sensor dan ditampilkan pada program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Nilai medan magnet maksimum dipilih dari pengukuran tersebut dan nilainya dicatat pada tabel Terakhir, langkah 2-6 diulangi untuk kenaikan arus sebesar A hingga mencapai arus A atau semaksimal mungkin mendekati 3 A. Percobaan terakhir yang dilakukan adalah pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet solenoida. Peratama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam selonoida. Kemudian, jumlah lilitan kawat selonoida dihitung dan diatur panjang solenoid menjadi 20 cm. Setelah itu, catu daya dan multimeter dinyalakan dan diatur besar arus pada A dengan menggeser hambatan geser. Kemudian, tombol start pada program Coach diklik. Selama pengukuran berlangsung, nilai yang terukur dan ditampilkan oleh program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Lalu, nilai medan magnet maksimum dari pengukuran tersebut dipilih dan hasilnya dicatat pada tabel Setelah itu, jendela yang muncul diperhatikan. Lalu, nilai average yang merupakan nilai medan magnet rata – rata yang dihasilkan saat panjang solenoid 20 cm dicatat pada tabel pengolahan data. Terakhir, langkah 2-7 untuk setiap pertambahan panjang solenoid sebesar 5 cm hingga 50 cm diulangi. IV. HASIL DAN ANALISIS A. Pengaruh arus listrik terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = M n = 208 /m Tabel 1 Hasil Pengamatan Pengaruh Arus Listrik terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 1 Grafik pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet Gambar 2 Pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4    B. Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = m Tabel 2 Hasil Pengamatan Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 3 Grafik pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet Gambar 4 Pengaruh jumlah lilitan terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4     Gambar 5 Rheostat sebelum digeser Gambar 6 Rheostat setelah digeser C. Analisa Praktikum pada kali ini tidak berjalan sempurna. Ketidak sempuranaan itu terjadi karena terdapat sedikit kendala pada Rheostat. Alat sudah dirangkai sesuai dengan langkah kerja karena arus pada saat itu sudah bisa keluar dengan arah yang benar sehingga menurut penulis rangkaian sudah tepat. Namun ketika ingin memperkecil atau memperbesar arus dengan cara menggeser Rheostat, Arus tetap sama tidak ada perubahan. Padahal Reostat sudah digeser beberapa bagian namun arus yang dihasilkan tetap sama. Sepengetahuan penulis, Rheostat ketika digeser maka hambatannya akan berubah. Untuk itu, penulis melakukan pengetesan pada Rheostat dengan cara mengecek hambatannya dengan menggunakan multimeter. Hasil dari pengetesan tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar tersebut membuktikan bahwa ada kesalahan pada Rheostat. Rheostat tidak memberikan hambatan yang berbeda ketika digeser. Arus yang tidak bisa diatur membuat penulis hanya bisa mendapatkan data medan magnet pada arus yang sudah tercantum dari awal. Reostat berperan penting untuk mengatur arus sesuai data di tabel. Dengan menggeser Reostat maka arus bisa ditentukan sesuai data pada tabel. Karena Reostat tidak memberikan hambatan yang berbeda, data yang didapatkan hanya berjumlah 1 untuk tiap bagian praktikum. Data tersebut tidak bisa untuk membuat grafik hubungannya. Agar bisa menganalisa tiap hubungannya, penulis mencantumkan grafik dari penelitian lain seperti tampak pada gambar 2 dan 4. Pada grafik pada gambar nomor 2 menunjukkan garis lurus gradien positif. Hal ini berarti hubungan antara medan magnet dengan arus listrik adalah berbanding lurus. Semakin besar arus yang masuk maka medan magnet yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai k pada percobaan A tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Pada grafik pada gambar nomor 4 menunjukkan garis lurus gradient positif. Namun, gambar tersebut menunjukkan hubungan antara medan magnet dan jumlah lilitan. Untuk hubungan tersebut, hubungannya adalah berbanding lurus dimaan semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar medan magnet. Percobaan B tidak menampilkan gambar sehingga tidak bisa dianalisa hubungan antara jumlah lilitan per satuan panjang dengan medan magnet yang dihasilkan. Namun jika melihat pada rumus, hubungannya adalah jika jumlah lilitan ditambah dengan panjang yang tetap maka berbanding lurus. Namun, jika lilitan jumlahnya tetap dan panjangnya berubah ubah maka berbanding terbalik. K pada percobaan B tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Karena grafik tidak diketahui maka tetapan permeabilitas tidak dapat diketahui. Hal ini berakibat pada tidak bisa membandingkan apakah tetapan permeabilitas yang diperoleh dari percobaan dengan permeabilitas ruang hampa. Namun jika dilihat pada teori yang ada maka terdapat perbedaannya. Ruang hampa adalah ruang dimana tidak ada partikel – partikel termasuk udara. Percobaan tersebut dilakukan pada ruangan yang terdapat udara – udara disekitarnya seperti oksigen, nitrogen dan lain – lain. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tetapan permeabilitas dan permeabilitas ruang hampa berbeda. Dilihat dari rumus, fakor – faktor yang mempengaruhi nilai ketetapan permeabilitas adalah medan magnet, jumlah lilitan per satuan panjang, dan arus. Semakin besar medan magnet maka tetapan permeabilitas akan semakin besar. Namun semakin besar arus dan jumlah lilitan per satuan panjang maka tetapan permeabilitas akan semakin kecil. V. KESIMPULAN Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019. [2] J. Wahyudi and G. Pauzi, "Desain dan Karakteristik Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif", Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 1, no. 2, 2013. [Accessed 24 June 2019]. [3] H. Budiatma, "Pengertian Permeabilitas magnetik Usaha321", Usaha321, 2018. [Online]. Available [Accessed 24- Jun- 2019]. [4] I. Pebrika, "Analisa Distribusi Medan Magnet pada Sensor Dasar Magnetic Inductance Tomography MIT Menggunakan Simulasi Finite Element Method FEM", 2014. [Accessed 24 June 2019]. kerjapraktikum ipa dasar di sd listrik dan magnet percobaan 1 muatan listrik 1 gambar 8 2 pecobaan bola pingpong digosok dengan plastik gambar 8 1 pecobaan bola modul 8 listrik dan magnet kegiatan praktikum 2 kemagnetan percobaan bentuk medan magnet pertanyaan 1 jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet 2 apakah sebuah magnet selalu
Tuesday, December 25, 2012 Edit Kutub utara selatan sebuah sebuah magnet batang kita gantung, maka kedua ujungnya selalu menunjuk arah utara selatan. Ujung yang menunjuk arah utara disebut kutub utara dan ujung yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan. Jika dua buah magnet kita dekatkan maka kutub-kutub sejenis tolak menolak dan kutub-kutub tidak sejenis tarik medan magnetik di sekitar magnet batang. Bentuk medan magnetik di sekitar magnet batang dapat dilukiskan dengan garis-garis khayal yang kita sebut garis-garis gaya. Garis-garis gaya dengan tanda anak panah menampilkan medan magnetik dari magnet batang. Kita definisikan arah medan magnetik ini pada titik mana saja sebagai arah gaya yang akan dialami oleh sebuah kutub utara yang diletakkan pada titik kita amati garis-garis gaya pada gambar di atas kita akan mendapatkan tiga buah aturan tentang garis=garis gaya magnetik 1. garis-garis gaya magnetik tidak pernah berpotongan 2. garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan 3. tempat dengan garis-garis gaya rapat menyatakan medan magnetik kuat, sebaliknya tempat dengan garis-garis gaya renggang menyatakan medan magnetik lemah. Medan Magnetik di sekitar penghantar berarus listrik. Dari percobaan Oersted diperoleh dua kesimpulan 1. di sekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magnetik 2. arah gaya magnetik bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam a Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan kawat. b Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan menyimpang ke arah timur c Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan menyimpang ke arah barat. Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik I dan keempat jari menunjukkan arah medan magnet B. Menentukan arah medan magnetik di sekitar penghantar lurus berarus. Arah medan magnetik dapat dengan mudah divisualkan oleh kaidah tangan kanan Bila kita menggenggam penghantar lurus dengan tangan kanan sedemikian sehingga ibu jari menunjukkan arah arus listrik, maka lipatan keempat jari lainnya menyatakan arah putaran garis-garis gaya magnetik. Bentuk Medan magnetik di sekitar penghantar medan magnetik di sekitar penghantar melingkar berarus ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Medan Magnetik di sekitar kumparan berarus Gambar tersebut menunjukkan sebuah kumparan solenoide berarus, yang dapat kita anggap sebagai sejumlah kawat melingkar loo yang terbentang sepanjang sumbu loop. Perhatikan setiap bagian dari setiap loop menyumbang ke medan magnetik melalui pusat kumparan. Karena itu, medan magnetik di dalam sebuah kumparan jauh lebih kuat daripada medan magnetik di dekat seutas kawat lurus panjang atau di dekat sebuah loop kawat. Dari gambar di bawah ini juga tampak bahwa medan magnetik di luar kumparan mirip dengan medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah magnet batang. Dengan demikian ujung-ujung kumparan akan berlaku sebagai kutub utara selatan. Kutub utara sebuah kumparan dengan mudah ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan "Jangan Lupa Komentar Ya"
Bentukmedan magnetik di sekitar magnet batang. Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Bentuk medan magnetik di sekitar penghantar melingkar berarus ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Medan – Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya sebab memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis yaitu kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya magnet mampu menimbulkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. Medan magnet adalah kawasan atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet tidak mampu kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet mampu ditunjukan dengan memakai serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula memakai kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut Garis gaya magnet mempunyai arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat memperlihatkan medan magnetik yang kuat, sedangkan kawasan yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah Laporan Percobaan Medan Magnet Tujuan Percobaan Mengidentifikasi medan magnet Alat dan materi 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4 Langkah-langkah Langkah-langkah Percobaan Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut. Ketuklah kertas karton secara perlahan. Gerakkan magnet di seputar kertas. Jauhkan magnet dari kertas. Hasil Percobaan Di tempat sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besia sangat rapat. Di bab tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir besi lebih renggang bila dibandingkan dengan tempat di sekitar kutub magnet.. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukuan mampu disimpulkan bahwa medan magnet paling berpengaruh ialah di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh rapatnya garis-garis yang dibuat oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian tengah magnet memiliki medan magnet yang kurang berpengaruh yang ditunjukan dengan renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya.. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. tempat di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Terima kasih telah membaca artikel di website semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!! Gayatarik - menarik antara dua kutub magnet gak senama dan gaya tolak - menolak antara 2 kutub yang senama digambarkan dengan garis - garis gaya magnet. 2. Rapat Garis - Garis Gaya (B) = Flux Density. Jumlah garis gaya, tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. Rumusnya: B = Φ/A. LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD LISTRIK DAN MAGNET KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan Percobaan Bentuk Medan Magnet 2. Tujuan Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi. 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara north/ N dan kutub selatan south/ S. Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. 1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 4. Amatilah dan gambarkan pola yang dibentuk serbuk besi itu. 5. Dari hasil percobaan itu buatlah kesimpulan medan magnet. 1. Gambar A menunjukan bahwa Garis Fluks Magnet Fluks garis gaya magnet gaya pada magnet yang tidak terlihat. Arah meninggalkan kutub utara menuju kutub selatan kemudian kembali ke kutub utara melalui magnet. 2. Gambar B menujukna pola yang dibuat oleh serbuk besi detelah magnet diletakan diatas serbuk besi 3. Gambar C menunjukan bahwa apa bila kutub N utara didekatkan ke kutub S selatan maka akan kutub N utara akan tertarik ke kutub S selatan, begitu juga sebaliknya. Apa bila kutub N di utara dekatkan ke kutub N utara maka akan saling tolak-menolak, begitu juga kutub S selatan di dekatkan ke kutub S selatan akan saling tolak menolak. Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa kutub magnet yang sama apabila didekatkan akan saling tolak- menolak, apabila kutup yang berbeda di dekatkan akan tarik menarik. Magnet kutub utara akan selalu tertarik ke magnet kutub selatan. 9. Pertanyaan dan Jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan magnet? Jawab a. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. b. Magnet ialah sejenis logam yang juga dikenali dengan nama besi berani. Magnet mempunyai medan magnet dan dapat menarik butir-butir besi lain ke arahnya. 2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan? Jelaskan! Jawab Ya, Setiap magnet mempunyai satu 'kutub selatan' dan satu 'kutub utara'. Apabila satu hujung magnet didekati suatu hujung magnet yang lain, kedua-dua hujung akan menarik di antara satu dengan yang lain sekiranya hujung-hujung magnet itu mempunyai kutub yang berlainan. Sebaliknya akan berlaku sekiranya kedua-dua hujung mempunyai kutub yang sama. Gambar4.2.1. (a) Arah medan magnet, (b) Garis-garis medan magnet. Magnet jarum kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya bila dipengaruhi oleh medan magnet. Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh Oersted pada tahun 1820. Untuk melihat model percobaan ini lihat bagian kerja ilmiah. medan magnetikpun dapat digambarkan dalam bentuk Praktikum IPA di SD PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET termasuk dalam modul 8, yaitu dalam kegiatan praktikum 2 kemagnetan. Berikut praktikumnya A. TUJUAN Menunjukan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi. B. ALAT DAN BAHAN 1. Karton putih 1 lembar / kertas putih. 2. Magnet batang 1 buah. 3. Serbuk-serbuk besi secukupnya. C. CARA KERJA 1. Letakan sebuah magnet batang di atas meja 2. Peganglah selembar kertas karton putih di atas meja tersebut. 3. Taburkan serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu secara perlahan beberapa kali. 4. Amatilah dan gambarkan pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi itu. 5. Dari hasil pengamatan anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet. Praktikum IPA di SD PERCOBAAN BENTUK MEDAN MAGNET untuk lebih lengkapnya dapat anda download melalui salah satu link dibawah ini Download 1 Download 2 .
  • u7st7ou64b.pages.dev/333
  • u7st7ou64b.pages.dev/316
  • u7st7ou64b.pages.dev/36
  • u7st7ou64b.pages.dev/116
  • u7st7ou64b.pages.dev/413
  • u7st7ou64b.pages.dev/106
  • u7st7ou64b.pages.dev/52
  • u7st7ou64b.pages.dev/291
  • gambar percobaan bentuk medan magnet